Sabtu, 05 Maret 2011

asal-usul bahasa gaul

          Bahasa gaul sudah ada sejak tahun 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena seringnya dipakai di luar komunitas, lama-lama istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari. Pada waktu itu bahasa gaul biasa disebut bahasa pokrkem atau okem. Salah satu bahasa okem yang masih dipakai sampai sekarang adalah kata Bokap”.
           Ada banyak ragam bentukan bahasa gaul, berikut ini penjelasan singkat beberapa metode atau rumus dalam membentuk atau memodifikasi kata.

• Kombinasi e_ eong
         Kata bencong itu adalah bentukan dari kata banci yang disisipi bunyi dan ditambah akhiran eong. Huruf vocal pada suku pertama diganti dengan huruf e. huruf vocal pada suku kata diganti dengan ong. Contoh lain seperti sakit menjadi sekong, laki menjadi lekong dan seterunya.

• Tambahan sisipan pa/pi/pu
          Setiap kata dirubah dengan menambahkan pa/pi/pu/pe/po pada setiap suku katanya. Maksudnya bila suku kata itu bervokal a maka ditambahkan pa, bila bervokal i maka ditambahkan pi begitu seterusnya. Sebagai contoh kata mati menjadi mapatipi, lama menjadi lapamapa dan seterusnya.

           Selain karena sering digunakan oleh para remaja untuk menyampaikan suatu hal secara rahasia, juga banyaknya media (televisi, radio, film, majalah, dan lain-lain) yang menggunakan kata-kata itu, sehingga bahasa gaul menjadi sangat populer, bahasa Gaul atau Bahasa Prokem terus berkembang dari masa ke masa.berikut contoh kata-kata / bahasa gaul yang sering kita dengar :

1. Lebay
           Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006-an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak.

2. Gue
           Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya / Aku”. Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.

3. Elo/elu
           Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda / Kamu”.

4. Jayus
           Arti sebenarnya adalah lawakan atau tingkah laku yang maunya melucu tapi tidak lucu. Istilah Jayus populer di tahun 90-an dan masih sesekali digunakan di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Jayus sendiri adalah nama ayah dari Herman (lengkapnya Jayus Kelana) yang seorang pelukis di kawasan Blok M. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.

5. Alay
         Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.

6. Gitu loh
          Kata ini berarti “Demikian / Begitu”, yang merupakan penekanan dari sebuah penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Kata ini cukup terkenal di tahun 2007, karena sering digunakan oleh para penyiar radio (terutama radio anak muda) setiap kali selesai menjelaskan sesuatu. Kata ini makin populer manakala sering digunakan dalam berbagai percakapan yang bernada jenaka (sekaligus norak) di berbagai acara televisi.


daftar pustaka : www.google.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar